Lompat ke isi utama
x

UPT MKU Selenggarakan Workshop Mata Kuliah Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan

 

Banda Aceh- Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT MKU) Universitas Syiah Kuala (USK) Kamis (10/08/2023) melaksanakan Workshop Bahan Ajar dan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan (PKL).

Koordinator MKU PKL, Dr. Rina Suryani Oktari, S. Kep., M. Si mengatakan, pelaksanaan workshop bermaksud untuk meningkatkan pemahaman bersama tentang pentingnya MKU PKL. Ujarnya.  Kegiatan ini juga sebagai ajang evaluasi terhadap RPS dan bahan ajar yang telah ada sebelumnya, mengidentifikasi masalah, serta merumuskan solusi untuk mengatasinya, katanya menambahkan.

Workshop ini menghadirkan Dr. Eko Teguh Paripurno, Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. Dalam paparan melalui jaringan zoom meeting, ia menyampaikan bahwa program Perguruan Tinggi Tangguh Bencana (PTTB) telah dicetuskan sejak tahun 2019. Hal ini digagas karena banyaknya Perguruan Tinggi di Indonesia yang berada di area rawan bencana sehingga berisiko tinggi terjadi kerusakan pada fasilitas hingga banyaknya dosen yang menjadi korban, kata Eko yang juga dikenal dengan Kang ET. Menurut Kang ET. PTTB diharapkan agar Perguruan Tinggi  mampu memahami dan meminimalkan risiko bencana yang dihadapi, serta mampu bangkit dan beraktivitas kembali dengan segera, paparnya.

Sementara itu,  Dr. Dra. Sulastri, M. Si, Wakil Ketua Bidang Pengabdian LPPM Universitas Syiah Kuala dalam paparan materinya  “Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT)” menekankan pentingnya model pembelajaran VCT diterapkan pada metode pembelajaran di MKU PKL. Menurut Sulastri, "seringkali dalam pembelajaran, yang menjadi fokus utama adalah seberapa banyak ilmu pengetahuan yang tersampaikan, padahal yang terpenting adalah bagaimana terbentuknya sikap dan perilaku positif mahasiswa dalam berkehidupan", katanya.  Model VCT ini merupakan Gerakan perubahan kebiasaan menjadi ke arah lebih positif. “Saya lebih senang menyebut model VCT ini sebagai Taubat Nasuha, dimana kebiasaan-kebiasaan negative yang selama ini dilakukan, mulai ditinggalkan dan berubah menjadi kebiasaan positif” tambah Dosen FKIP Prodi Kimia USK ini.

Sebelumnya, workshop ini di buka oleh Sekretaris UPT MKU USK, Subhayni, S. Pd., M. Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa MKU PKL merupakan mata kuliah unggulan di USK karena tidak ada di Perguruan Tinggi lainnya. Perencanaan RPS, kontrak kuliah, dan materi ajar penting untuk dilakukan sebelum dilaksanakan perkuliahan. Komponen kuliah ini diharapkan dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam aktivitas perkuliahan.

Workshop turut dihadiri  sejumlah dosen pengajar MKU PKL di lingkungan USK. Kegiatan di moderatori oleh Dr. Budi Arianto, yang merupakan salah satu dosen di FKIP Prodi Bahasa Indonesia, serta peneliti di TDMRC, Divisi Pengembangan Penelitian Pendidikan Kebencanaan.[]