Lompat ke isi utama
x

UPT MKU USK Laksanakan Workshop Methods and Learning Activities in Teaching TOEFL Preparation Class

Banda Aceh- Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT MKU) Universitas Syiah Kuala (USK) Selasa (08/08/2023) melaksanakan Workshop bertemakan Methods and Learning Activities in Teaching TOEFL Preparation Class.

 

Ketua Panitia, Nira Erdiana, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa workshop ini penting untuk dilaksanakan sebagai salah satu wadah upgrading kompetensi para pengajar MKU Bahasa Inggris. Workshop ini juga menjadi forum diskusi serta sharing pengalaman terkait metode serta aktivita-aktivitas yang bisa dilaksanakan khususnya dalam pengajaran TOEFL, sehingga pada akhirnya, metode serta aktifitas-aktifitas dalam proses pembelajaran tersebut bisa menjadi referensi untuk dituangkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS), kata Nira Erdiana yang juga Koordinator MK Bahasa Inggris pada UPT MKU USK.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber pakar di bidang TOEFL, yakni Burhansyah, S.Pd., MA., dosen senior pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP USK serta tutor TOEFL intensive class pada UPT Bahasa Universitas Syiah Kuala. Narasumber kedua adalah Nyak Mutia Ismail, S.Pd., M.Pd., dosen Bahasa Inggris favorit berdasarkan hasil survei mahasiswa tahun 2021. Workshop ini dipandu langsung oleh Dr. Dian Fajrina, M.Ed. selaku moderator.

Dalam paparannya, Burhansyah menyampaikan, dalam menyusun RPS MKU Bahasa Inggris dengan materi terkait TOEFL, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari dosen pengampu. Pertama, untuk menghindari masalah umum dalam pembelajaran berorientasi kepada TOEFL, yaitu sebagian besar sesi pertemuan digunakan oleh pengajar khusus untuk mengajarkan teknik-teknik terkait tes TOEFL dan memberikan ‘TOEFL mock test’. Kedepan, katanya, perlu dirancangan RPS yang memasukkan secara sistematis unsur-unsur kebahasaan yang fundamental, khususnya pengembangan kosakata akademik Bahasa Inggris, yang nantinya akan sangat berguna untuk peningkatan pemahaman Bahasa Inggris mahasiswa, khususnya terkait dengan pemahaman mendengar dan membaca, serta memudahkan mahasiswa dalam menganalisis struktur-struktur kalimat Bahasa Inggris dengan baik. Paparnya.

Sementara narasumber lain, Nyak Mutia Ismail menambahkan ada 2 poin krusial dalam mengajar MKU Bahasa Inggris. Pertama adalah jumlah mahasiswa dalam kelas; dan kedua, bahan ajar wajib yang berupa TOEFL. Dari segi jumlah mahasiswa per kelas dengan rata-rata 40-50 orang, yang sering menjadi tantangan adalah manajemen kelas, dimana tidak mudah untuk mengelola tiap langkah dalam proses belajar mengajar (PBM) dengan detil dan tertib, dari proses apersepsi hingga proses evaluasi. Maka, perlu dikaji kembali pentingnya personalisasi kelas agar ada bonding yang baik dan positif antara dosen dan mahasiswa guna kelancaran PBM; memastikan proses belajar tetap terjadi walaupun kelas diwarnai dengan variasi kapasitas setiap siswa, dosen dianjurkan menyediakan variasi aktifitas/lembar kerja apabila sewaktu-waktu ada mahasiswa dengan kemampuan ekstrim atas/bawah. Disamping itu, bahan ajar wajib yang berupa TOEFL, sebaiknya di gunakan level yang sesuai dengan siswa dikelas (beginner, medium, advanced). Selain substansi TOEFL yang berupa keterampilan mendengar, tata bahasa, dan membaca, perlu diinformasikan juga kepada siswa tentang strategi manajemen tes mengingat TOEFL tetaplah tes terstandarisasi dengan tips dan trik tertentu. Maka disamping konten substantif, perlu dilatih juga tips dan trik tersebut, katanya.

Kepala UPT MKU USK, Dr. Teuku Muttaqin Mansur, M.H. dalam sambutannya menyampaikan harapan bahwa dengan terlaksananya workshop MKU Bahasa Inggris ini, para pengajar MK Bahasa Inggris khususnya bisa berbagi pengalaman terkait model, metode pengajaran TOEFL yang kaya dengan variasi aktifitas pembelajaran yang bisa mendukung minat mahasiswa sehingga pada akhirnya mereka memiliki kompetensi Bahasa Inggris yang memadai. Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam pembelajaran nilai-nilai General Education (nilai keunsyiahan) harus tetap terintegrasi dengan baik.

Workshop ini diselenggarakan secara hybrid, on site serta via Zoom, dihadiri oleh sejumlah dosen pengajar MKU Bahasa Inggris baik dosen tetap dilingkungan USK maupun dari luar USK. []