Lompat ke isi utama
x

UPT MKU USK Gelar Workshop Buku Ajar bagi Dosen

Suasana penyelenggaraan Workshop Buku Ajar

 

Banda Aceh: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum Universitas Syiah Kuala (UPT MKU USK), melaksanakan Workshop Penulisan Buku Ajar, berlangsung di kampus USK, Darussalam, Rabu (12/12/2023) Pagi.

“Kegiatan ini penting dalam rangka penulisan buku ajar yang nantinya kita gunakan di UPT MKU USK, ini juga dalam rangka mempersiapkan perubahan penerapan kurikulum” jelas Dr. Teuku Muttaqin Mansur, M.H. , Kepala UPT MKU USK.

Menurut Kepala UPT MKU, mata kuliah yang berada di bawah koordinasi UPT MKU  ke depannya akan ada penyesuaian dengan perubahan kurikulum Mata Kuliah Umum terbaru. Mata Kuliah itu meliputi Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan. Dalam hal ini, Kepala UPT MKU menyampaikan Mata Kuliah IAD nantinya akan bergabung ke Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan dan ISBD bergabung ke Pendidikan Kewarganegaraan.

“Adanya kegiatan ini diharapkan dosen-dosen dapat meningkatkan kompetensinya dalam mempersiapkan proses perkuliahan” sebut  Dr. Teuku Muttaqin Mansur, M.H.

Dr. Sehat Ihsan Shadiqin, S.Pd.I., M.A. yang menjadi pemateri dalam pertemuan tersebut menjelaskan pentingnya penggunaan teknologi untuk penulisan bahan ajar. Beliau juga menyampaikan ada dua hal yang yang terpenting dalam perkuliahan, yaitu buku ajar dan bahan ajar.

“Teknologi sangat membantu dosen dalam penyusunan bahan ajar,” kata Sehat Ihsan Shadiqin.

Di samping itu, lanjut Sehat Ihsan Shadiqin, penyusunan bahan ajar juga harus memerhatikan isi dan penampilan buku. Bagian isi sebuah buku ajar harus menyajikan materi sesuai dengan indikator dan kemampuan yang ingin dicapai oleh mahasiswa. Bagian penampilan buku ajar harus memerhatikan cover buku ajar.

“Penyusunan bahan ajar harus dilakukan revisi sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bertujuan untuk mendukung hasil riset yang dilakukan oleh para dosen dan hasil riset tersebut diaplikasikan dalam bahan ajar,” ujarnya.

Pada sisi lain, pemateri lainnya yang hadir adalah Koordinator MKU Pendidikan Pancasila dan Kewarganegararan, Dr. Sulaiman, S.H., M.H. yang juga Dosen Fakultas Hukum.

“Pentingnya menulis buku ajar dengan menerapkan strategi melahirkan buku ajar dalam 14 hari,” ujar Sulaiman,  dan menjelaskan bagaimana proses penulisan buku ajar secara efektif dan efisien.

Menurutnya, dalam menyusun bahan ajar, kita harus mempersiapkan outline dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menulis bahan ajar. Di samping itu, Penyusunan sebuah bahan ajar membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Ia menguraikan lagi, jangan menjadikan suatu kesibukan menjadi hambatan untuk menyusun sebuah buku ajar. Ada beberapa strategi teknis yang dapat mendukung dalam menulis bahan ajar yaitu semangat, mempersiapkan tempat khusus untuk menulis, menjaga stamina, dan inspirasi yang membantu dan mendukung untuk menulis.

“ Sebuah buku ajar juga membutuhkan review dari orang lain untuk perbaikan ke depannya. Hendaknya itu harus menjadi perhatian kita bersama agar buku ajar yang tulis lebih baik.” Pungkasnya.