Unsyiah Laksanakan FGD Nilai Keunsyiahan dan Antikorupsi
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) dan UPT Mata Kuliah Umum (MKU) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Selasa (6/8) pagi, melaksanakan forum group discussion (FGD) Nilai Keunsyiahan dan Antikorupsi. FGD ini sudah lama direncanakan, dalam rangka mendiskusikan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam dunia akademik.
Rektor Unsyiah, Prof Dr Samsul Rizal MEng saat membuka acara mengungkapkan, bahwa nilai keunsyiahan dan nilai antikorupsi sangat penting dirumuskan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Unsyiah. “Unsyiah ini lahir dari keinginan menyelesaikan konflik, berhenti dari darul harb (negeri yang konflik) menuju darussalam (negeri yang damai). Sejarah ini yang kelak juga harus diketahui oleh seluruh mahasiswa,” ungkap Samsul Rizal.
Rektor menambahkan, penggunaan nama Syech Abdur Rauf sendiri, yang dikenal dengan nama Syiah Kuala, sangat penting diketahui mereka yang belajar di Unsyiah. Syech Abdur Rauf disebut syech, karena memang keulamaannya tidak diragukan, dan tinggal di kuala yang waktu itu termasuk lokasi yang bebas. “Selain produktif, Syiah Kuala termasuk berperan penting dalam kerajaan, tetapi bisa menyelesaikan dengan baik konflik yang terjadi waktu itu,” ungkap Rektor.
Khusus nilai antikorupsi, rektor berharap akan didiskusikan hal-hal yang pantang dilakukan dalam kegiatan akademik. “Jangan sampai hal-hal yang dianggap sepele, sebenarnya tidak boleh kita lakukan karena masuk dalam kategori korupsi atau gratifikasi,” ujarnya, yang menyebutkan hidup bersih adalah hidup berdasarkan Islam yang nyatanya sekarang lebih dipraktikkan negara-negara lain yang masyarakatnya dominan nonmuslim.
Ketua Panitia yang juga Koordinator UPT MKU, Dr Teuku Muttaqin Mansur MH, mengungkapkan FGD ini sudah lama direncanakan, namun bisa direalisasikan menjelang kegiatan akademik semester ganjil ini. “Hasil FGD ini kemudian akan dirumuskan, sebelumnya nanti ditransfer kepada dosen dan mahasiswa,” jelas Muttaqin, dalam FGD yang antara lain juga turut dihadiri Warek I Prof Dr Marwan, Guru Besar Prof Mustanir dan Prof Muslim, Ketua LP3M Prof Adlim, Ketua Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh Mawardi Umar, Ketua Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) M Saleh Sjafei, Asisten Pidana Khusus Kejati Aceh T Rahmadsyah (mewakili stakeholders sekaligus alumni), penerjemah naskah Teuku Abdullah (yang dikenal TA Sakti), Dr. Mohd Harun, Dr. Husaini, BEM Unsyiah, BEM FH Unsyiah dan stakeholders lainnya.
Ketua PDIA, dalam diskusi menyebutkan bahwa sebutan Syiah Kuala, karena Syech sukar disebutkan oleh masyarakat Aceh. Sebutan Syech terbaca Syah atau Syiah. “Penting sekali bagi ilmuan untuk turun dalam masyarakat, apalagi wilayah kuala waktu itu memang tempat singgahan banyak pendatang, jika tidak ada orang berilmu di sana, maka masyarakat tidak tentu arah,” katanya.
Asisten Pidana Khusus Kejati Aceh, T Rahmadsyah, mewakili alumni sekaligus stakeholders, berharap kepada kampus, khususnya yang terkait dengan bidangnya, untuk memperkuat ilmu-ilmu yang berbasis pada profesi. “Orang yang punya indeks prestasi (IP) yang tinggi, tetap harus diasah dengan kemampuan bidang profesi, supaya mereka siap pakai. Kami siap memberikan pengalaman jika dibutuhkan,” kata Rahmadsyah.
Kegiatan ini berlangsung setengah hari, kemudian semua masukan dalam FGD akan dirumuskan kembali tim penyusun yang terdiri dari Prof. Dr. Adlim, Dr. Teuku Muttaqin Mansur, Dr. Sofia, Dr Sulaiman, Dr. Marty Mawarpury, dan Subhayni, M.Pd dalam bentuk draf bahan ajar. Bahan ajar tersebut yang akan disosialisasikan kepada dosen dan disisipkan melalui mata kuliah wajib umum.
Prof. Dr. Marwan pada sesi penutupan menyambut baik adanya keinginan Ketua BEM Unsyiah untuk mensosialisasikan nilai-nilai keunsyiahan kepada mahasiswa baru. Momen ini sangat tepat, mengingat Pakarmaru untuk mahasiswa baru akan dilaksanakan akhir Agustus 2019 mendatang. Kita akan koordinasikan dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaa terkait dengan teknis pelaksanaan, tutup Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah.
- Log in to post comments